Friday, October 16, 2015

Makalah Kimia Tentang Gas Mulia



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya  kami dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang gas mulia ini. Penulisan karya ilmiah tentang gas mulia ini betujuan tidak lain adalah untuk memenuhi tugas kimia kelas XII semester 1 tentang kimia unsur. Selain itu, karya ilmiah ini juga dibuat untuk meningkatkan rasa ingin tahu pembaca dan masyarakat mengenai gas-gas golongan VIIIA yang jarang ditemui dan langka.
Kesulitan yang penulis hadapi dalam membuat karya ilmiah ini adalah kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia mengingat gas mulia merupakan suatu hal yang langka, dan koordinasi tim yang kurang menjadi penghambat dalam penulisan kaya tulis ini. Namun, kesalahan adanya memang di manusia dan kesempurnaan adanya di tangan Tuhan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan ke segenap kalangan yang telah membantu kami dalam penulisan karya tulis ini. Penulis juga menerima segala kritik dan saran atas penulisan karya ilmiah ini, mengingat segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki.




Pagaralam,12 september 2014



PENULIS                  









BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah He (Helium), Ne(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.

1.2 Rumusan  Masalah
1.Menjelaskan pengertian dan  unsur apa saja yang terdapat dalam gas mulia.
2.Sejarahgasmulia.
3.Menjelaskan sifat kimia dan fisika dari gas mulia.
4.Senyawa yang terbentuk dalam gas mulia.
5.Apa saja kegunaan unsur dari gas mulia.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gas Mulia
Gas mulia  adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama di kondisi standar, they semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel periodik (sebelumnya dikenal dengan grup 0). 6 gas mulia tersebut terdapat di alam dengan bentuk helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn). sejauh ini, 3 atom dari grup selanjutnya, ununoctium (Uuo) telah berhasil disintesis  di supercollider, tapi sangat sedikit yang diketahui mengenai elemen ini karena jumlah yang dihasilkan sangat sedikit dan memiliki waktu paruh hidup yang sangat pendek .
Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori modern tentang struktur atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya beberapa ratus senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka berbentuk cairan dalam jangkauan suhu yang pendek.
Neon, argon, krypton, dan xenon didapatkan dari udara mengunakan metode mencairkan/mengembunkan gas dan penyulingan bagian. Helium biasanya terpisah dari gas alami, dan radon biasanya diisolasi dari penguraian radioaktif dari elemen radium yang terurai. Gas mulia mempunyai beberapa aplikasi penting di industri seperti penerangan, pengelasan, dan perjalanan angkasa luar. Gas pernapasan Helium-Oksigen biasanya digunakan oleh penyelam laut dalam yang biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga penyelam dari oksigen toxemia, efek berbahaya dari oksigen dalam tekanan tinggi, dan nitrogen narcosis, efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen di udara melebihi tekanan biasa. Setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen atas mudah meledaknya elemen tersebut, gas tersebut diganti dengan helium.

2.2 Sejarah Gas Mulia
Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbondioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert).Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neonkripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas mulia atau golongan nol.
 Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah. Nama Noble dianalogikan dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan kekayaan dan kemuliaan.
Gas Mulia pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total mereka menemukan sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu adalah lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium.
1.1 gambar Helium


2.3 Sifat-sifat Gas Mulia
1.                  Sifat fisika gas mulia
Gas-gas mulia memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga membuat gas mulia memiliki leleh dan titik didih sangat rendah. Seluruh unsur gas mulia bersifat monoatomik dalam kondisi standar, termasuk unsur-unsur yang mempunyai masa atom lebih besar dari unsur padat. Helium memiliki beberapa sifat yang unik bila dibandingkan dengan unsur gas mulia lainnya. Yang pertama adalah helium mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada unsur lain. Sifat itu dikenal sebagai superfluiditas. Helium adalah satu-satunya unsur yang tidak bisa dipadatkan dengan pendinginan di bawah standar. Helium, neon, argon, kripton, dan xenon mempunyai beberapa isotop stabil. Radon tidak mempunyai isotop stabil. Isotop yang paling lama waktu hidupnya adalah 222Rn yang mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian meluruh membentuk helium dan polonium, yang akhirnya meluruh membentuk timah.
Atom-atom gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat ke periode yang lebih tinggi meningkatnya jumlah elektron. Ukuran atom berhubungan dengan beberapa sifat. Misalnya,Energi ionisasi menurun seiring meningkatnya jari-jari atom karena elektron valensi gas mulia yang lebih besar akan lebih jauh dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke elektron valensi menjadi lemah. Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara unsur-unsur dari setiap periode, yang mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron dan berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas mulia tidak dapat menerima elektron untuk membentuk anion stabil. Itulah mengapa gas mulia memiliki afinitas electron negatif.

2.       Sifat kimia gas mulia
Gas-gas mulia tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan mudah terbakar dalam kondisi standar. Gas mulia pernah disebut sebagai Golongan 0 dalam Tabel Periodik Unsur karena mempunyai valensi nol, yang berarti tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk membentuk senyawa. Namun anggapan tersebut dapat dipatahkan dengan ditemukannya senyawa dengan keterlibatan gas mulia Seperti golongan lain, gas mulia menunjukkan pola yang konfigurasi elektron yang teratur.


2.4  Unsur-unsur Gas Mulia
a.             Helium
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem".
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan teringan di jagad raya, sebagian darinya terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional,Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang.

b.            Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompokgas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign).

c.             Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Los Alamos National Laboratory – Argon Nama "argon" berasal dari kata Yunani YANG berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya.

d.      Kripton
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36.

e.      Xenon
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom.

f.       Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami (senyawa gas terberat adalahtungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dantekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga.
1.2 Gambar Neon
1.2 Gambar Neon mempunyai 2 dan 8 elektron di kulit pertama dan kedua.
2.5  Sifat Fisis dan Sifat Kimia Gas Mulia
1.                  Sifat Fisis
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.
Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan.
Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.

2.                  Sifat Kimia
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

3.                  Senyawa Terbentuk Dalam Gas Mulia
Kereaktifan gas mulia sangat tinggi.energi ionisasi gas mulia sangat besar di banding dengan unsur golongan lain maka gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif. Senyawa gas mulia yan g pertama kali dibuat adalah XePtF6 oleh seorang ahli kimia dari kanada yaitu Neil Bartlett pada tahun 1962. Dengan penemuan ini, gas mulia tidak dikenal inert lagi, senyawa lain yang dapat dibuat adalah senyawa krypton dan radon. Akan tetapi senyawa ini sedikit sekali karena krypton kurang reaktif disbanding xenon, sedangkan radon versifat radioaktif. Unsur-unsur helium,neon, dan argon saat ini belum pernah berhasil dibuat senyawanya. Jadi, gas mulia yang paling banyak dibuat adalah senyawa xenon, yaitu XeF2, XeF2, XeF6, yang merupakan hasil reaksi langsung xenon dengan flour. Apabila senyawa xenon florida dihidrolisis, akan menghasilkan senyawa oksidasi. Menurut reaksi:
XeF6(s) + H2O(l)                         XeOF4 (s) + 2 HF(g)
XeF6 (s)  + 3 H2O(l)                    XeO3 (aq)+ 6 HF(aq)
Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia.
Gas mulia reaksi nama senyawa yang terbentuk. Cara peraksian :
Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida. Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) →KrF2(s) Kripton flourida.
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2 pada suhu -1960C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X dan Xe(Xenon)

Xe(g) + F2(g) →XeF2(s) Xe(g) + 2F2(g) →XeF4(s)
Xe(g) + 3F2(g)→XeF6(s)
XeF6(s) + 3H2O(l) →XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) →2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O2(g) + 24HF(aq) Xenon flourida. Xenon oksida XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2 pada tekanan 6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6 XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3yang bersifat alkain Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) → RnF (Radon Flourida) bereaksi secara spontan.

2.6 PEMBUATAN GAS MULIA
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan diberi nama golongan unsur gas mulia atau golongan nol. Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat.gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8 oC sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginnan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156oC) dan gas helium terpisah dari alam. Gas argon, Neon, krypton, dan xenon, udara mengandung gas mulia argon(Ar), neon(Ne), krypton(Kr), dan xenon(Xe) walupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia diindustri diperoleh sebagai hasil samping dalam industry pembuatan gas nitrogen dan gasoksigen dengan proses destilasi udara cair. Gas mulia diindustri diperoleh sebagai hasil samping dalam industry pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dalam proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udra cair.Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik gas oksigen (-182,8oC). untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurniann 99,999%.  Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9oC) akan terkumpul dalm kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair). Gas krypton (Tb = -153,2oC) dan xenon (Tb = -153,2oC) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul dalam kolom oksigen cair didasar kolom destilasi utama.

2.7  Pembentukan senyawa pada gas mulia

Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
       Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0, jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
1.Tabel pembentukan pada gas mulia
Tingkat Oksidasi
Senyawa
Bentuk
Titik Didih (˚C)
Struktur
Tanda-tanda
II
IV
XeF2

XeF4
Kristal tak berwarna
Kristal tak berwarna
129

117
Linear

Segi-4
Terhidrolisis menjadi Xe + O2; sangat larut dalam HF Stabil
VI
XeF6

Cs2XeF8
XeOF4
XeO3
Kristal tak berwarna
Padatan kuning
Cairan tak berwarna
Kristal tak berwarna
49,6



-46
Oktahedral terdistorsi
Archim. Antiprisma
Piramid segi-4
Piramidal
Stabil

Stabil pada 400˚

Stabil
Mudah meledak, higroskopik; stabil dalam larutan
VIII
XeO4
XeO6 4-
Gas tak berwarna
Garam tak berwarna

Tetrahedral

Oktahedral
Mudah meledak
Anion-anion HXeO63-, H2XeO62-, H3XeO6-ada juga
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat (tidak stabil).

2.8 kegunaan gas mulia
A.          Helium
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon. Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang.
B.           Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
   

C.           Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

D.          Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

E.        Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.

F.         Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.


               
                       Radon                                                              Xenon
               
                        Kripton                                                            Helium


1.3 Gambar macam-macam gas mulia


BAB III
                                                     PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifatnya yang stabil. Yang tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat – sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah (He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas elektron unsur-unsur Gas mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan untuk mengisi balon udara dan radon yang digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat radioaktif.
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.

3.2  Kritik dan Saran 
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Gas Mulia” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

1 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More