MAKALAH KIMIA
“KESADAHAN AIR”
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6
1. DEWI
PURNAMA SARI
2. EKY
OKTA VIZAR
3. EVA
SEPTIANA
4. INDAH
ASTIKA
5. INTAN
PERMATASARI
KELAS : XII.IPA 1
GURU
PEMBIMBING : RENI INDARTI Mm.si
MADRASAH ALIYAH NEGERI
PAGARALAM
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul “KESADAHAN AIR” dengan semampu kami.
Kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah banyak membantu dalam usaha
penyelesaian makalah ini.Saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Pagaralam,September 2014
Penyusun
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................... 2
1.3 TUJUAN
PENULISAN................................................................................. 3
1.4 MANFAAT PENULISAN............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KESADAHAN AIR........................................................... 4
2.2. JENIS KESADAHAN................................................................................... 6
2.3. STANDAR JENIS KESADAHAN............................................................ 10
2.4. DAMPAK KESADAHAN AIR
YANG KURANG DAN YANG BERLEBIHAN...................................... 12
2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR................................................................ 13
2.6. TIPE-TIPE KESADAHAN AIR................................................................. 14
2.7. DAMPAK KESADAHAN.......................................................................... 16
2.8. CARA MENANGGULANGI KESADAHAN.......................................... 16
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN............................................................................................ 19
3.2. SARAN........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok
semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak akan bertahan hidup lama. Air
alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut
serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.
Air merupakan unsur penting
utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern
kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri,
pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di dalam
mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika
air tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit.
Air merupakan sumber daya yang
paling penting dalam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan
kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa
semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu
semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun,
seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan
lain-lain.
Sumber-sumber air yang ada di
bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan, air laut dan air tanah.
Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Jika
kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air
dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat
gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan
untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya
makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu
dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak
berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
Air merupakan pelarut penting,
yang memiliki kemampuan yang dapat melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Bahan-bahan
mineral yang dapat terkandung dalam air adalah CaCO3, MgCO3,
CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2
dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium
dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di
dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk
mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan
dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun
tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut
dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan
dalam bentuk endapan yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras
.
Air sadah dapat menyebabkan
terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu digunakan untuk memanaskan air.
Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan pemanasan yang lebih lama.
Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak pada pipa uap dapat
menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut akan meledak, dan
jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa menurunkan
kualitas lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya.
Untuk itu perlu dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau pengujian
kesadahan adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat
menentukan kesadahan digunakan metode Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan dari
ethylene diamin tetra acetic. EDTA berupa senyawa
kompleks khelat dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2.
Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat
ion logam logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat
karboksilat dan dua gugus amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan
Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III)
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat adalah:
1.
Apa pengertian
kesadahan air?
2.
Sebutkan jenis – jenis
kesadahan air?
3.
Apakah dampak dari air
yang kurang atau yang lebih?
4.
Cara menanggulangi kesadahan?
1.3.
Tujuan
Tujuan dari percobaan
ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
Pengertian kesadahan air.
2.
Untuk mengetahui jenis
– jenis kesadahan air.
3.
Untuk mengetahui dampak
dari air yang kurang sadah atau yang lebih sadah.
4.
Untuk mengetahui cara menanggulangi
kesadahan air.
1.4.
MANFAAT
PENULISAN
Manfaat dari penulisan
makalah ini
1.
Bagi siswa sebagai bahan bacaan
yang dapat memperluas wawasan pengetahuan khususnya mengenai kesadahan air.
2.
Bagi guru, sebagai bahan masukan terhadap materi yang terkait.
3.
Bagi penulis, mendapatkan pengetahuan tentang kesadahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN KESADAHAN AIR
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral
tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium
(Ca) dan magnesium
(Mg) dalam bentuk garam
karbonat.
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,
sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion
kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam
lain maupun garam-garam bikarbonat
dan sulfat
.
Kesadahan merupakan petunjuk
kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air
berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan
sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.
Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+.
Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal
(logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam
sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
Kesadahan
berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi kalau kesadahan air adalah adanya
kandungan kapur yang berlebih yang terdapat dalam air yang disebabkan oleh
lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang banyak mengandung sadah adalah air tanah khususnya
air tanah dalam.
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.
Penyebab air menjadi sadah adalah
karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga
disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan
bikarbonat dalam jumlah kecil.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana
sabun ini diendapkan oleh ion-ion yang telah sebutkan diatas. Karena penyebab
dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+,
khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang
menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+,
yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Air sadah menyebabkan sabun sukar berbuih karena ion-ion
Ca2+ dan Mg2+ mengendapkan sabun. Contoh
reaksinya yaitu:
Ca2+ + 2CH3(CH2)
+16COO- Ca(CH3(CH2)+16COO)2
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar
mineral yang tinggi dan lawannya biasanya disebut air lunak atau air yang
memiliki kadar mineral sangat rendah misalnya air hujan.
Kesadahan
air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah
air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ionlogam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan
air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau
menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam
satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Kesadahan Merupakan petunjuk
kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun.Di dalam air
sering terkandung material yang terlarut misalnya CaCl2, CaSO4,
Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2,
dll.
Air yang mengandung ion Ca2+
dan Mg2+ dalam jumlah yang banyak disebut air sadah.Kesadahan bisa
juga disebabkan oleh adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,
klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.Kesadahan Total (“Total Hardness”
atau TH) adalah jumlah senyawa kalsium, magnesium dan senyawa lain yang
bereaksi dengan sabun
Air yang banyak mengandung
mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”, atau air yang sukar
untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun
membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh karena
senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka
senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang akhirnya menjadi kerak.
Air sadah tidak begitu
berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah.Air sadah
dapat menyebabkan pengendapan mineral,
yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan
sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan sampah yang sukar dihilangkan.
Dalam industri,
kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia.
Karena
penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+,
khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai
sifat/karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+
dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
2.2. JENIS
KESADAHAN AIR
Terdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:
1. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan
kesadahan yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau
boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2)
dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang
mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena
kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut
terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Mg(HCO3)2
→ dipanaskan → CO2
(gas) + H2O (cair) + MgCO3
(endapan)
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah
kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion
Cl-, NO3- dan SO42-.
Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2),
kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4),
magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2),
dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa
tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan
hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan,
harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan
zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi
dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat
dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kalsium karbonat (padatan/endapan)
dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2
+ Na2CO3 → CaCO3
(padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4
+ Na2CO3 → CaCO3
(padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2
+ Ca(OH)2 → Mg(OH)2
(padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4
+ Ca(OH)2 → Mg(OH)2
(padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya
adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan
bikarbonat, yang kadar kesadahannya equivalen dengan total kadar alkali disebut
kesadahan karbonat; apabila
kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan
non-karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari
penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah
kesadahan karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin
terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan
perlakuan dimana air telah subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi
dengan penambahan larutan soda – kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat
dan magnesium hidroksida ) sehingga terbentuk endapan kalium karbonat
(padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
a.
CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + 2
NaCl (larut)
b.
CaSO4 + Na2CO3 CaCO3
(padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
c.
MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2
(padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
d.
MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2
(padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Kesadahan
air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam air umumnya
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun
garam-garam bikarbonat dan sulfat. Kesadahan air ini dapat dilihat pada air
ketika sedang mencuci, karena sebenarnya air sadah sendiri adalah air biasa
yang sering digunakan sehari-hari. Dari air tersebut kita akan menemukan dua
jenis air:
a. Air Lunak
Jika busa sabun yang dihasilkan pada
air itu cukup banyak maka air tersebut termasuk air lunak. Air lunak adalah air
yang mengandung kadar mineral yang rendah. Penentuan air ini dilihat dari jumlah
busa sabun yang dihasilkan.
b. Air Sadah (hard water)
Jika busa sabun yang dihasilkan pada
air itu sangat sedikit atau bahkan tidak menghasilkan sabun sama sekali maka
air tersebut merupakan air sadah. Air sadah ini adalah air yang mengandung
kadar mineral yang sangat tinggi. Biasanya secara fisik terlihat air tampak
keruh. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v)
dari CaCO3. Air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan
(scum) yang sukar dihilangkan.
Air sadah digolongkan menjadi dua
jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+),
yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat (Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2).
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat (Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2).
Air
Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen karbonat,
seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam klorida
(CaCl2, MgCl2). Air sadah tetap tidak dapat dihilangkan
dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium Karbonat (soda)
MgCl2(aq)
+ Na2CO3(aq) MgCO3(s)
+ 2NaCl(aq)
Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun (NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca2+ atau Mg2+ dalam air sadah dapat mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih sabun berkurang.
Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun (NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca2+ atau Mg2+ dalam air sadah dapat mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih sabun berkurang.
2NaCl7H35COO(aq)
+ Ca2+ → Ca(Cl7H35COO)2(s) + 2Na+(aq)
Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :
Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :
·
Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan
sabun.
·
Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah
dan bahan flat.
·
Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
·
Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan
saluran air.
·
Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan
menurunkan efisiensi panas.
·
Kesadahan Air dapat menciptakan buih logam pada kamar mandi.
1. Menghilangkan Kesadahan Pemanasan.
Pemanasan
dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi, garam hidrogen
karbonat Ca(HCO3)2 akan terutarai, sehingga ion Ca2+
akan mengendap sebagai CaCO3
Ca(HCO3)2(aq)
à CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
2. Penambahan ion karbonat.
Soda
(NaCO3).10H2O yang ditambahkan dalam air sadah dapat mengendapkan
ion Ca2+ menjadi endapan CaCO3.
Na2CO3
+ 10H2O(s) 2Na+(aq)
+ CO32- + 10H2O
CaCl2 Ca2+ (aq) + 2Cl-(aq)
Na2CO3 10H2O(s) + CaCl2 2NaCl + CaCO3 + 10H2O
Menggunakan zat pelunak air.
Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat digunakan untuk menghilangkan air sadah yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Kedua ion ini akan diubah menjadi ion kompleks yang mudah larut, sehingga tidak dapat bergabung dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s) + 2Na+(aq) [Na4(PO3)6]2- (aq)
CaCl2 Ca2+ + 2Cl-
Na2[Na4(PO3)6](s) + CaCl2 2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]
Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang ada di dalam air sadah.
CaCl2 Ca2+ (aq) + 2Cl-(aq)
Na2CO3 10H2O(s) + CaCl2 2NaCl + CaCO3 + 10H2O
Menggunakan zat pelunak air.
Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat digunakan untuk menghilangkan air sadah yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Kedua ion ini akan diubah menjadi ion kompleks yang mudah larut, sehingga tidak dapat bergabung dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s) + 2Na+(aq) [Na4(PO3)6]2- (aq)
CaCl2 Ca2+ + 2Cl-
Na2[Na4(PO3)6](s) + CaCl2 2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]
Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang ada di dalam air sadah.
2.3. STANDAR
JENIS KESADAHAN AIR
Kandungan kapur yang terdapat
dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga berlebih maka perlu diterapkan
standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih kesadahannya. Standar kualitas
menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5
derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air
mengandung lebih dari 10 derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.
Di kalangan masyarakat yang awam,
sangat sulit untuk membedakan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka
hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air,
misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci
memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu
tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang
ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih
tergolong rendah.
Standar
kesadahan air meliputi
1.
Standar
kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa :
a.
Sangat lunak sama
sekali tidak mengandung CaCO3;
b.
Lunak mengandung 0-60
ppm CaCO3;
c.
Agak sudah mengandung
60-120 ppm CaCO3;
d.
Sadah mengandung
120-180 ppm CaCO3;
e.
Sangat sadah 180 ppm ke
atas.
2. Standar kesadahan
menurut E. Merck, 1974, bahwa :
a.
Sangat lunak antara 0-4
OD atau 0-71 ppm CaCO3;
b.
Lunak antara 4-8 OD
atau 71-142 ppm CaCO3;
c.
Agak sadah antara 8-18
OD atau 142-320 ppm CaCO3;
d.
Sadah 18-30 OD atau
320-534 ppm CaCO3;
e.
Sangat sudah 30 OD
keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.
3. Standar kesadahan
menurut EPA, 1974, bahwa :
a.
Sangat lunak sama
sekali tidak mengandung CaCO3;
b.
Lunak, antara 0-75 ppm
CaCO3;
c.
Agak sadah, antara
75-150 ppm CaCO3
d.
Sadah, 150-300 ppm CaCO3;
e.
Sangat sadah 300 ppm ke
atas CaCO3.
4. Kesadahan
merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air.
Kesadahan air disebabkan adanya ion
– ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar kesadahan
menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan
yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus
diturunkan (pelunakan).
Dari data tersebut dapat
dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang mengandung garam
mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO, sedangkan
menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar
18-30 OD, menurut EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO3
sekitar 150-300 ppm, dan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan
air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas
maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).
Dikalangan
masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang tingkat
kesadahannya rendah dan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya
bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya
mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit
pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsin yaitu tingkat kesadahannya
tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya
bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
1.
Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
2.
Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
3.
Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat Jerman,
dimana 1 °D setara dengan 10mg CaO per liter. Artinya jika suatu air memiliki
kesadahan 1 °D maka didalam air tersebut mengandung 10 mg CaO dalam setiap
liternya.Sedangkan standar kesadahan air meliputi :
Tabel 1 standar kesadahan air.
NO
|
TINGKAT
KESADAHAN
|
WHO,
1984
|
E-MERCK
|
EPA,
1974
|
PPM CaCO3
|
OD PPM
CaCO3
|
PPM
CaCO3
|
||
1
|
Sangat
lunak
|
-
|
0-4 0-71
|
-
|
2
|
Lunak
|
0-60
|
4-8
71-142
|
0-75
|
3
|
Agak
Lunak
|
60-120
|
8-18
142-320
|
75-150
|
4
|
Sadah
|
120-180
|
18-30 320-534
|
150-300
|
5
|
Sangat
Sadah
|
>180
|
>30
>534
|
>300
|
2.4. DAMPAK DARI
KESADAHAN AIR YANG KURANG DAN YANG BERLEBIH
Air jika tidak mengandung kapur
atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar karena tidak mengandung
garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera dalam mengkonsumsinya. Akan
tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan kata
lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk
mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam
air berlebih atau kesadahannya tinggi
Air lunak atau air yang tidak
mengadung kapur mempunyai kecenderungan menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan
jika air memiliki kandungan kapur yang banyak atau tingkat kesadahannya tinggi,
maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada dinding pipa yang menyebabkan
penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam rumah tangga hal
tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak sehingga
menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabun
yang semakin tinggi.
Apabila
kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas
10 derajat Jerman maka akan menyebabkan, antara lain :
a.
Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
b.
Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
c.
Pipa air menjadi tersumbat;
d.
Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Air sadah tidak terlalu
berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah jika
dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan osteoporosis
atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan
mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan
sabun di rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam
industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia ataupun
dengan menggunakan resin pertukaran ion.
Air
sadah membawa dampak negatif, yaitu:
1. Menyebabkan sabun
tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan dengan molekul
sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian sabun menjadi lebih
boros;
2. Menimbulkan kerak
pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena terbentuknya endapan
kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya hantaran panas pada
ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.
2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR
Cara
paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air sadar
atau bukan dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah air
sadah, maka sabun akan sukar berbiuh, kalaupun berbuih, berbuihnya sedikit.
Kemudian untuk mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika
ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih, berarti air
yang anda gunakan adalah air sadah tetap. Cara yang lebih kompleks adalah
melalui titrasi
Baik
kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan EDTA (Asam etilen diamin tetra
asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam
amino polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam titrasi
kompleksometri). membentuk senyawa kompleks. Apabila dalam suatu sampel air
terdapat ion-ion magnesium saja kemudian ditambahkan indikator EBT (sistem elektronik yang memungkinkan departemen kesejahteraan negara untuk mengeluarkan
manfaat melalui kartu pembayaran kode magnetik, digunakan di Amerika Serikat dan Inggris), maka ion magnesium(II) akan mengikat indikator EBT. (H3In)
menghasilkan kompleks berwarna merah (Mg-In), apabila larutan magnesium
dititrasi dengan EDTA maka kompleks Mg-In akan terputus dan membentuk kompleks
Mg-EDTA yang lebih stabil daripada kompleks Mg-In, sedangkan In berada dalam
keadaan bebas berwarna biru. Titrasi dihentikan ketika warna biru jelas telah
terbentuk.
Mg2+ + HIn2-(biru) →
MgIn-(merah) + H+
MgIn-(merah) + H2Y2-
→ MgY2- + HIn2- + H+
Ion
kalsium (II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkan kompleks Ca-In, tetapi
kompleks ini kurang stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-In. Sebaliknya
kompleks Ca-EDTA lebih stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-EDTA.
Ini
berarti bahwa jika dalam larutan hanya terdapat ion kalsium (II), dan kemudian
dititrasi dengan EDTA maka perubahan warna akan terjadi jauh sebelum titik
akhir tercapai. Untuk mengatasi kekurangan ini maka pada analisis kalsium
ditambahkan sedikit magnesium yang akan mengikat indikator lebih stabil.
2.6.
Tipe-tipe Kesadahan Air
Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu:
1.
kesadahan umum (“general hardness” atau GH) dan
2.
kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH). Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe
kesadahan yang
lain yaitu yang disebut sebagai kesadahan total atau total hardness. Kesadahan total
merupakan penjumlahan dari GH dan KH, yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melalui
titrasi EDTA dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation
tersebut. Kesadahan total dapat juga ditentukan dengan menggunakan jumlah ion
Ca2+dan ion Mg2+yang dianalisa secara terpisah.
1.
Kesadahan umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion
magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula
mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan
relatif sulit diukur sehingga diabaikan. Kesadahan Umum (GH) pada umumnya
dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/satu persejuta bagian)
kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH),atau dengan
menggunakan konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman
atau dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) perliter air. Kesadahan
pada umumnya menggunakan satuan ppm CaCO3, dengan demikian satu
satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17.8 ppm CaCO3.
Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2.8 dH =
50 ppm. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai:
0 – 4 dH, 0 – 70 ppm : sangat rendah
(sangat lunak)
4 – 8 dH, 70 – 140 ppm : rendah (lunak)
8 – 12
dH, 140 – 210 ppm : sedang
12 – 18
dH, 210 – 320 ppm : agak tinggi (agak keras)
18 – 30
dH, 320 – 530 ppm : tinggi (keras)
2.
Kesadahan Karbonat (KH) merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion bikarbonat
(HCO3-) dan karbonat (CO32-) di
dalam air. Dalam aquarium air tawar, pada kisaran pH netral, ion bikarbonat
lebih dominan, sedangkan pada aquarium air laut ion karbonat lebih berperan. KH
sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air
untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh
karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan
karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem-bufferan asam, dan
alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang sama. Dalam hubungannya
dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan sebagai agen pem-bufferan
yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH. KH pada umumnya sering dinyatakan
sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan dalam CaCO3 seperti halnya GH. Jika CaCO3 sebagai alkalinitas dan kesadahan,
maka kesadahan
karbonat ditentukan
sebagai berikut :
a.
Alkalinitas ³ kesadahan total
Kesadahan
karbonat (mg/l) = kesadahan total (mg/l)
b.
Alkalinitas < kesadahan total
Kesadahan
karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l)
Adapun kesadahan non karbonat ialah jumlah kesadahan akibat
kelebihan kesadahan karbonat.
Kesadahan non karbonat = kesadahan total – kesadahan karbonat kation. Kation kesadahan non
karbonat berikatan dengan anion-anion sulfat nitrat.
2.7.
Dampak Kesadahan
Air
sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
Menyebabkan beberapa masalah. Air sadah
dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan
air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah
membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar
dihilangkan. Efek ini timbul karena ion 2+ menghancurkan sifat surfaktan dari
sabun dengan membentuk endapan padat (sampah sabun tersebut). Komponen utama
dari sampah tersebut adalah kalsium stearat, yang muncul dari stearat natrium,
komponen utama dari sabun:
2 C17H35COO- +
Ca2+ → (C17H35COO)2Ca
Dalam industri, kesadahan
air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Pada industri
yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas dari kesadahan.
Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium karbonat cenderung mengendap pada
permukaan pipa dan permukaan penukar panas.
Presipitasi (pembentukan padatan tak larut) ini terutama disebabkan oleh
dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai batas
tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan endapan ini dapat
mengakibatkan terhambatnya aliran air di dalam pipa. Dalam ketel uap, endapan
mengganggu aliran panas ke dalam air, mengurangi efisiensi pemanasan dan
memungkinkan komponen logam ketel uap terlalu panas. Dalam sistem bertekanan,
panas berlebih ini dapat menyebabkan kegagalan ketel uap. Kerusakan yang
disebabkan oleh endapan kalsium karbonat bervariasi tergantung pada bentuk
kristal, misalnya, kalsit atau aragonit.
2.8. Cara Menanggulangi Kesadahan
1. Pemanasan
Kesadahan Sementara dapat dihilangkan dengan jalan pemanasan. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa
yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-)akan mengendap pada dasar ketel.
Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq)
–> CaCO3 (s) + H2O
(l) + CO2 (g)
Mg(HCO3)2 (aq)
–> MgCO3 (s) + H2O
(l) + CO2 (g)
2. Dengan Cara Kimia
Untuk membebaskan air dari kesadahan tetap,
tidak dapat dengan jalan pemanasan melainkan harus dilakukan dengan cara kimia,
yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi
yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat
dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq)
+ Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas
dari ion
Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut
telah terbebas dari kesadahan.
3. Pengenceran
Pengenceran
dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest) dapat pula dilakukan untuk
menurunkan kesadahan. Air yang memiliki tingkat
kesadahan yang tinggi,
dapat diencerkan dengan air yang bebas sadah.
4.
Reverse
osmosis (RO) atau deioniser (DI)
Reverse osmosis (RO)
adalah teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semipermeabel.
Teknologi membran ini tidak benar. Dalam reverse
osmosis, tekanan diterapkan
digunakan untuk mengatasi tekanan
osmotik, properti koligatif, yang didorong oleh potensi kimia, parameter
termodinamika. Reverse osmosis dapat menghapus banyak jenis molekul dan
ion dari solusi, dan digunakan dalam kedua proses industri dan produksi air
minum. Hasilnya adalah bahwa
zat terlarut dipertahankan di sisi bertekanan membran
dan pelarut murni
diperbolehkan untuk lolos ke sisi lain. Untuk menjadi "selektif", membran ini tidak harus
memungkinkan molekul besar atau
ion melalui pori-pori (lubang),
tetapi harus memungkinkan komponen yang lebih kecil dari solusi (seperti pelarut)
untuk lewat dengan benar
Cara yang paling baik untuk menurunkan kesadahan adalah dengan
menggunakan reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI). Celakanya metode ini
termasuk dalam metode yang mahal. Hasil reverse osmosis akan memilikikesadahan = 0, oleh karena itu air ini perlu
dicampur dengan air keran sedemikian rupa sehingga mencapai nilai kesadahan yang diperlukan.
5. Penggunaan asam-asam organic
Penurunan
secara alamiah dapat pula dilakukan dengan menggunakan jasa asam-asam organik
(humik/fulvik) , asam ini berfungsi persis seperti halnya yang terjadi pada
proses deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gusus
karbonil yang terdapat pada asam organik (tanian). Beberapa media yang banyak
mengandung asam-asam organik ini diantaranya adalah gambut yang berasal dari
Spagnum (peat moss), daun ketapang, kulit pohon Oak, dll.
Proses dengan gambut dan bahan organik lain biasanya akan
menghasilkan warna air kecoklatan seperti air teh. Sebelum gambut digunakan
dianjurkan untuk direbus terlebih dahulu, agar organisme-organisme yang tidak
dikehendaki hilang.
6. Penggunaan resin pelunak air (penukar ion)
Resin pelunak air komersial dapat digunakan dalam skala kecil,
meskipun demikian tidak efektif digunakan untuk sekala besar. Resin adalah zat
yang punya pori yang besar dan bersifat sebagai penukar ion yang berasal daripolysterol,
atau polyakrilat yang berbentuk granular atau bola
kecil dimana mempunyai struktur dasar yang bergabung dengan grup fungsional
kationik, non ionik/anionik atau asam. Dalam prosoes ini natrium (Na) pada
umumnya digunakan sebagai ion penukar, sehingga pada akhirnya natrium akan
berakumulasi pada hasil air hasil olahan. Kelebihan natrium (Na) dalam air
akuarium merupakan hal yang tidak dikehendaki.
7. Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata,
dengan struktur Kristal berdimenci tiga terbuka, yang di dalam kisinya
teerdapat molekul air.
Air dapat diusih lewat pemanasan dan zeolit
kemudian dapat menyerap molekul lain yang ukurannya cocok. Zeolit digunakan
untuk memisahkan campuran lewat penyerapan
terpilih (selektif).
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan
air mengendapkan sabun, dimana sabun ini di endapkan oleh ion-ion Ca2+dan
Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari kesadahan dibatasi
sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari
ion Ca2+dan Mg2, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
2.
penyebab air menjadi sadah adalah karenaadanya
ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat
juga
disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) sepertiAl, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,klorida dan
bikarbonat dalam jumlah kecil.
3.
Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
Derajat Jerman, dilambangkan dengan
°D
Derajat Inggris, dilambangkan dengan
°E
Derajat Perancis, dilambangkan
dengan °F
4. Standar kesadahan air meliputi
hubunganantara tingkat kesadahan dengan kadar CaCO3.
NO
|
TINGKAT KESADAHAN
|
WHO, 1984
|
E-MERCK
|
EPA, 1974
|
PPM
CaCO3
|
OD PPM
CaCO3
|
PPM
CaCO3
|
||
1
|
Sangat lunak
|
-
|
0-4 0-71
|
-
|
2
|
Lunak
|
0-60
|
4-8 71-142
|
0-75
|
3
|
Agak Lunak
|
60-120
|
8-18 142-320
|
75-150
|
4
|
Sadah
|
120-180
|
18-30 320-534
|
150-300
|
5
|
Sangat Sadah
|
>180
|
>30 >534
|
>300
|
5. Dampak dari kesadahan air yang antara lain akan
menyebabkan:
a. Mengurangi efektifitas kerja sabun
b. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur
yang terbuat dari logam
c. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler
d. Pipa air menjadi tersumbat
e. Sayur-sayuran menjadi keras apabila
dicuci dengan air bersih.
6. Proses pelunakan air,
meliputi 3 cara, yaitu:
a. Proses pengendapan
b. Proses pertukaran ion
c. Proses pemanasan
3.2. SARAN
Diharapkan
pada teman-teman yang akan melakukan penelitian mengenai kesadahan air,agar
lebih memfokuskan lagi penelitian pada penggunaan zeolit sebagai bahan penukar
ion.Karena seperti yang telah dipaparkan, diIndonesia jumlah zeolit sangat
melimpah dan tersebar di berbagai daerah baik di pulau Jawa,Sumatera, maupun
Sulawesi. Sedangkan penelitian mengenai pemanfaatan zeolit,khususnya sebagai
resin penukar ion masih kurang mendapat perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
Wordpress. 2008. IBSN Air Sadah. http://ekoph.wordpress.com/2008/11/07/ibsn-air-sadah/ .artikel. diakses 7 November 2008.
Tim kimia analitik. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik I.Medan : FMIPA UNIMED.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air
http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/kesadahan-air/
http://www.o-fish.com/parameter_air.htm
http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/
Bintoro, 2008, Penentuan Kesadahan Sementara dan
Kesadahan Permanen, http://aabin.blogsome.com Giwangkara, E., 2008,
http://persembahanku.wordpress.com/2006/09/29/mengapa mandi dipantai boros
sabun
Atastina.
Dkk. 2005. Penghilangan Kesadahan air yang Mengandung ion Ca2+ dengan
menggunakan zeolit Alam Lampung sebagai Penukar Kation. http//www. Google. Com.
(10 mei 2008)
Banggali. T. 2004. Kimia Lingkungan. Makassar: Jurusan kimia FMIPA UNM.
Banggali. T. 2004. Kimia Lingkungan. Makassar: Jurusan kimia FMIPA UNM.
1 komentar:
terimakasih sangat membantu
Post a Comment