KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi
robbill alamin, puji syukur keadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya yang tiada ternilai sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Unsur
Golongan Alkali”.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, tapi
berkat bimbingan dari Bapak Guru
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terimakasih
penulis haturkan kepada Ibu Reni Indarti, S.Pd M,Si sebagai guru mata pelajaran Kimia yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini, tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang terus memberikan do’a restu, dukungan
baik meteri maupun spiritual dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
2. Teman-teman kelas yang telah berbagi suka maupun duka, atas
kebersamaan dan persahabatan kalian sangat memberikan arti kehidupan yang
merupakan anugerah terindah.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah. Terutama kepada “google” yang telah memberikan banyak informasi dan
bahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah.
Akhir kata
penulis menyadari hasil makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu
kritik yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan wawasan penulis dan semoga makalah ini dapat berguna sebagai
bacaan dan menambah ilmu pengetahuan pembaca.
Pagaralam, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................... 0
DAFTAR ISI........................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................... 2
B.
Rumusan Masalah............................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................. 2
D.
Manfaat Penulisan............................................................... 2
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Unsur-Unsur Gol. Alkali..................................................... 3
B.
Sifat-Sifat Unsur Gol.
Alkali.............................................. 3
C.
Keberadaan Unsur Gol. Alkali............................................ 4
D.
Cara Pembuatan Unsur Gol. Alkali..................................... 4
E.
Kegunaan Unsur Gol. Alkali............................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Unsur-Unsur Gol. Alkali.................................................. 6
B. Sifat-Sifat Unsur Gol. Alkali............................................ 6
1.
Sifat Fisik Unsur Gol. Alkali......................................... 6
2.
Sifat Kimia Unsur Gol. Alkali....................................... 7
a.
Reaksi Dengan Air.................................................. 7
b.
Reaksi Dengan Udara............................................. 7
c.
Reaksi Dengan Hidrogen........................................ 8
d.
Reaksi Dengan Halogen.......................................... 8
e.
Reaksi Dengan Senyawa......................................... 8
C. Keberadaan Unsur Gol. Alkali........................................ 8
D. Cara Membuat Unsur Gol. Alkali................................... 9
1. Elektrolisis Litium................................................... 9
2. Elektrolisis
Natrium ............................................10
3.
Metode
reduksi.....................................................11
E.
Kegunaan
Unsur Gol. Alkali........................................12
1.
Logam alkali...................................................................12
2.
Senyawa
alkali............ .................................................. 12
BAB IV KESIMPULAN
& SARAN
A. Kesimpulan............................................................
13
B. Saran......................................................................
13
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Kata alkali
berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata alkali
ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk
basa.Alkali merupakan unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah
logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Unsur pada
golongan IA ini memiliki sifat, yakni suatu reduktor, pembentuk basa, dan
mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang
api.Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami
tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk
menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam
medium minyak.
Kelimpahan unsur Litium, Natrium,
Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi beraneka ragam. Mereka ditemukan dalam
bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat reaktif. Pembuatan alkali dapat
dilakukan dengan mengelektrolisis larutan NaCl menjadi padatan.
Logam alkali memiliki peran yang
cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang industri maupun
untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Unsur apa saja yang merupakan golongan
alkali?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimia unsur
golongan alkali?
3. Bagaimana cara pembuatan unsur golongan
alkali?
4. Apa kegunaan
unsur golongan alkali?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat, cara
pembuatan, dan kegunaan unsur golongan
alkali.
2. Untuk memenuhi nilai ketuntasan dalam
pembelajaran, dalam hal ini tugas harian.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan bagi
pembaca untuk menambah pengetahuan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Unsur-unsur Golongan Alkali
Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri
dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan
Fransium (Fr). Namun, unsur Fransium merupakan unsur yang bersifat radioaktif.
B. Sifat-sifat Unsur Golongan
Alkali
Unsur logam alkali (IA)
terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium.
Unsur Ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai
konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah
melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat.
Beberapa sifat fisik unsur alkali
adalah logam lunak, berwarna putih mengkilap, konduktor yang baik, dan
mempunyai Titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk garamnya.
Beberapa sifat fisik logam alkali:
Tabel 1. Sifat fisik logam alkali
Sifat
fisik
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
Titik
Didih 0 C
|
1,342
|
883
|
759
|
88
|
671
|
Titik
Leleh 0 C
|
180.5
|
97.7
|
63.3
|
9.33
|
28.4
|
Energi
ionisasi (Kj/mol)
|
520.5
|
495.8
|
418.8
|
403
|
375.7
|
Jari-jari
ion
|
0.60
|
0.95
|
1.33
|
1.48
|
1.69
|
Konfigurasi
elektron
|
2.1
|
2.8.1
|
2.8.8.1
|
2.8.18.8.1
|
2.8.18.18.8.1
|
Keelektronegatifan
|
1.0
|
0.9
|
0.8
|
0.8
|
0.7
|
Kerapatan
(g/cm3)
|
0.534
|
0.971
|
0.862
|
1.532
|
1.873
|
Selain sifat fisik, logam alkali
memiliki beberapa sifat kimia antara lain, sangat reaktif, dapat membentuk
senyawa basa kuat, dan mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah
semakin besar).
Reaksi-reaksi logam alkali sebagai
berikut.
1. Reaksi dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen
berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam.
Reaksi: 2 M(s) + X2--> 2 MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas
logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang,
sehingga Cs > Rb > K > Na > Li
2. Reaksi dengan Hidrogen dan
Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen
membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang disebut hidrida, MH. Reaksi
terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan untuk
melelehkan logam alkali.
Reaksi: 2 M(s) + H2(g)-->2 MH(s)
Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen,
hanya litium yang membentuk litium nitrit (Li3N)
Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) -->2 Li3N(s)
C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali
di Alam
1. Na, K terdapat dalam jumlah yang
cukup banyak di air laut , kerak bumi, dan komponen dari tumbuh-tumbuhan.
2. Li, Rb, Cs terdapat dalam jumlah yang
relatif sedikit di air laut dan kerak bumi.
3. Fr jarang ditemukan karena
merupakan hasil peluruhan bahan radioaktif 227Ac dengan waktu paro 21 menit.
D. Cara Pembuatan Unsur Golongan
Alkali
Reaksi pembuatan logam alkali dari
senyawanya merupakan reaksi reduksi. Logam-logam alkali dapat diperoleh dari
elektrolisis leburan garam-garamnya. Natrium merupakan unsur alkali dengan daya
reduksi paling rendah dengan sumber utamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk
NaCl).
Pembuatan natrium dapat dilakukan
dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung
NaCl diuapkan sampai kering kemudian padatan yang gterbentuk dihancurkan untuk
kemudian dilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya pemanasan, NaCl dicampur
dengan 11/2 bagian CaCl2 untuk menurunkan suhu lebur
hingga 580 °C.
Pembuatan:
Logam alkali
dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya (sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l)
à L+ +
Cl–
Katode : L+
+ e– à L
Anode : 2 Cl– à Cl2
+ 2 e–
E. Kegunaan
Unsur Golongan Alkali
Beberapa kegunaan atau manfaat unsur golongan alkali
antara lain:
1. NaCl
: garam dapur ( garam meja ),pengawet makanan, bahan baku pembuatan
NaOH,Na2CO3,logam Na dan gas klorin
2. Na2CO3 :
soda cuci, pelunak kesadahan air, zat pembersih peralatan rumah tangga, pembuat
gelas, industri kertas, sabun, deterjen,
minuman botol.
3. NaHCO3 :soda kue, campuran pada
minuman dalam botol agar menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue, sebagai larutan penyangga.
4. NaOCl :zat
pengelantang untuk kain.
5. NaNO3
:pupuk, bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain.
6. Na2SO4
:garam glauber atau garam inggris, obat pencahar, zat pengering untuk senyawa
organik.
7. KBr
:digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif), pembuat plat fotografi
8. KIO3
:untuk campuran garam dapur
9. K2Cr2O7
:digunakan sebagai zat pengoksidasi
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur
Golongan Alkali
Nama “alkali” berasal dari bahasa
Arab, al-qali,yang artinya “abu”,sebab para ilmuan Muslim pada abad pertengahan
mendapatkan garam-garam alkali dari abu tumbuhan laut yang dibakar. Dalam
Sistem Periodik Unsur, unsur-unsur yang terletak pada golongan IA yaitu litium
(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr)
disebut logam alkali.
B.
Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali
Berdasarkan konfigurasi elektron
diketahui semua unsur alkali memiliki 1 elektron yang terletak pada kulit
terluar. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur alkali memiliki sifat kimia yang
mirip.
1. Sifat
Fisik Unsur golongan Alkali
Secara umum, logam alkali ditemukan
dalam bentuk padat, kecuali sesium yang berbentuk cair. Padatan logam alkali sangat
lunak seperti sabun atau lilin sehingga dapat diiris menggunakan pisau. Hal ini
disebabkan karena logam alkali hanya memiliki satu elektron pada kulit
terluarnya. Beberapa sifat fisik logam alkali seperti yang tertera di bawah
ini.
Tabel 2. Sifat fisik logam alkali
Sifat
|
Litium
|
Natrium
|
Kalium
|
Rubidium
|
Sesium
|
No. Atom
|
3
|
11
|
19
|
37
|
55
|
Konfigurasi
elektron
|
[He] 2s1
|
[Ne] 3s1
|
[Ar] 4s1
|
[Kr] 5s1
|
[Xe] 6s1
|
Jari-jari
atom
|
1,34
|
1,54
|
1,96
|
2,16
|
2,35
|
Titik
leleh
|
181
|
98
|
64
|
39
|
29
|
Titik
didih
|
1.336
|
881
|
766
|
694
|
679
|
Massa
jenis
|
0,54
|
0,97
|
0,87
|
1,53
|
1,88
|
Energi
ionisasi pertama
|
520
|
496
|
419
|
403
|
376
|
Energi
ionisasi kedua
|
7.298
|
4.562
|
3.051
|
2.632
|
2.420
|
Keelektronegatifan
|
1,0
|
0,9
|
0,8
|
0,8
|
0,7
|
Warna
nyala
|
Merah
|
Kuning
|
Ungu
|
Merah biru
|
Biru
|
Potensial
reduksi
|
-3,04
|
-2,71
|
-2.92
|
-2,92
|
-2,92
|
Kereaktifan logam alkali berkaitan
dengan elektron valensinya yang berjumlah satu dan mudah lepas. Kereaktifan itu
bertambah makin besarnya jari-jari logam alkali. Jadi, dari litium ke fransium
makin reaktif. Berdasarkan tabel di atas, dalam satu golongan jari-jari atom
dan massa jenis logam alkali bertambah, sedangkan titik didi, titik leleh,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan berkurang. Selain litium, potensial
reduksi alkali dari atas ke bawah cenderung bertambah (negatif). Litium
merupakan unsur yang memiliki potensial reduksi yang paling besar. Hal ini
disebabkan volume atom litium sangat kecil sehingga terletak pada periode
kedua.
Warna nyala yang dihasilkan oleh
suatu unsur disebut sprektum emisi. Spektrum emisi yang dihasilkan
berkaitan dengan model atom Neils Bohr. Ketika atom diberikan sejumlah energi,
elektron-elektron yang berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju kulit
yang lebih tinggi dengan ringkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang
tereksitasi dapat kembali keadaan dasar atau mengimisi dengan memancarkan
sejumlah energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
(λ) tertentu. Spektrum emisi terjadi ketika larutan garamnya dibakar
menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya.
2. Sifat
Kimia Unsur golongan Alkali
Logam alkali merupakan unsur logam
yang sangat reaktif dibanding logam golongan lain. Hal ini disebabkan
pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang
lebih kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, kereaktifan logam alkali makin bertambah seiring bertambahnya nomor
atom.
a.
Reaksi dengan Air
Produk yang diperoleh dari reaksi
antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen dan logam hidroksida.
Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin kuat
sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa
paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air
adalah sebaga berikut:
2M(s) + 2H2O(l)
―→ 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
Reaksi antara logam alkali dengan air
merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi dengan tenang dan sangat lambat,
Natrium dan
kalium bereaksi dengan keras dan cepat,
sedangkan rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan
ledakan.
b.
Reaksi dengan Udara
Logam alkali pada udara terbuka
dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk menghindari hal ini, biasanya
litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk
menghindari terjadinya kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur
alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini
disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang
dihasilkanpun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi
antara logam alkali dengan oksigen yakni berupa oksida logam.
Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4M + O2
―→ 2L2O
(L = logam alkali)
Pada pembakaran logam alkali,
oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada jumlah oksigen yang
tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk peroksida,
sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk
membentuk superoksida. Persamaan reaksinya
Na(s) + O2(g)
―→ Na2O2(s)
L(s) + O2(g)
―→ LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
c. Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat
bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida
yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g)
―→ 2LH(s) (L = logam alkali)
d. Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suaru
oksidator sedangkan logam alkali merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi
yang terjadi antara
logam alkali dengan halogen merupakan reaksi yang
kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X2 ―→
2LX (L
= logam alkali, X = halogen)
e. Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi
dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl +
H2
2L + 2NH3 ―→ LNH2
+ H2 L = logam alkali
C. Keberadaan
Unsur Golongan Alkali di Alam
Di alam tidak terdapat dalam keadaan
bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa. Berikut ini tabel
kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per
sejuta).
Tabel 3. Kadar unsur-unsur alkali
Unsur
|
Kadar ( bpj)
|
Li
|
65
|
Na
|
28.300
|
K
|
25.900
|
Rb
|
310
|
Cs
|
7
|
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di
alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit
dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro
pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Sebagai unsur-unsur alkali yang
paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika unsur natrium dan kalium ikut
berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada tubuh manusia dan hewan,
ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi
saraf, serta dalam memelihara keseimbangan
osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih
penting dari pada ion Na+, sebab ion K+ merupakan zat
esensial untuk pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit
dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan
rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat
trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur
dengan alumunium.
D. Cara Pembuatan
Unsur Golongan Alkali
Semua logam alkali hanya dapat
diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses elektrolisis. Garam-garam
halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu umumnya
ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam
halidanya.
1. Elektrolisis
Litium
Gambar 1. logam litium
Sumber logam litium adalah
spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC
kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4
ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini
terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq)
+ Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s)
+ Na2SO4(aq)
Setelah
dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan
dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s)
+ 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O
+ CO2
Garam LiCl ini yang akan
digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena titik lebur
LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan
volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan
titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis
Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ +
e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→
Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion
Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika
tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li
yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil
secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai
keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi
menjadi gas Cl2.
2. Elektrolisis
Natrium
Gambar 2. Logam natrium
Natrium
dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2
menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan
titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel
silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama
proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda
kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2
pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan
NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ +
Cl‾
Katoda : Na+ +
e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→
Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+
+ Cl‾―→ Na + Cl2
3. Metode
Reduksi
Gambar 3. logam kalium
Kalium, rubidium, dan sesium tidak
dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-logam yang terbentuk pada
anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab
itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan melalui metode
reduksi.
Gambar 4. logam sesium
Proses yang
dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L
+ NaCl
(L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk
gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian dipadatkan dengan
menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah
produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya
hingga semua logam L habis bereaksi.
Gambar 5. logam rubidium
E. Kegunaan
Unsur Golongan Alkali
1. Logam
alkali
Logam alkali mempunyai kegunaan
sebagai berikut.
Karena mudah bereaksi dengan air atau O2 logam
alkali bisa digunakan sebagai pengikat air atau O2 pada pembuatan tabung vakum
alat elektronik.
Logam alkali Na bisa digunakan sebagai lampu
penerangan karena
mampu menembus
kabut. Selain itu, Na bisa juga digunakan pada pembuatan TEL (ditambahkan pada
bensin).
Logam alkali/ karena mempunyai titik leleh
yang rendah, bisa digunakan sebagai medium pemindahan panas pada reaktor
nuklir.
2. Senyawa Alkali
Senyawa alkali mempunyai
kegunaan sebagai berikut.
NaCl. Senyawa
alkali NaCI bisa digunakan sebagai garam dapur dan pengawet makanan.
NaOH. senyawa
alkali NaOH bisa digunakan pada pembuatan sabun, kertas, dan tekstil.
Na2C03. Senyawa alkali
Na2CO3 bisa digunakan sebaqai pembersih peralatan rumah
tangga.
NaHCO3.
Senyawa alkali NaHC03 bisa digunakan sebagai bahan pembuat kue dan
campuran pada minuman yang menghasilkan C02.
Na-Benzoat.
Senyawa Na-benzoat bisa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
Na-Glutamat.
Senyawa alkali Na-glutamat bisa digunakan pada pembuatan penyedap rasa
(vetsin).
Na-Salisilat.
Senyawa alkali Na-salisilat, dalam bidang farmasi, bisa digunakan
sebagai obat penurun panas.
KCI. Senyawa alkali KCI, dalam bidang
pertanian, bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
KOH. Senyawa alkali KOH bisa digunakan pada
pembuatan sabun mandi.
KCIO3. Senyawa
alkali KC1O3 bisa digunakan sebagai bahan korek api dan zat peledak.
KIO3. Senyawa alkali KIO3
bisa digunakarl sebagai campuran garam dapur, yakni sebagaj sumber iodin.
BAB IV
KESIMPULAN
& SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah
dibahas, dapat ditarik kesimpulan bah wa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat
pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”,
terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium
(Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi
dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali
juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk
padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan
reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan
dalam minyak tanah, dan lain-lain. Logam alkali juga memiliki kelimpahan di
alam yang berbeda-beda, misalnya natrium yang merupakan unsur terbanyak yang ada
di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat,
baik melalui proses elektrolisis untuk logam alkali, dan reduksi untuk senyawa
alkali. Selain itu, logam alkali memiliki benyak peran dalam kehidupan
sehari-hari, baik dibidang industri maupun di laboraratorium sebagai ilmu
pengetahuan.
B. SARAN
1. Bagi para pembaca makalah ini,
sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang dapat diperoleh
dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya mencari ilmu
lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
3. Alangkah baiknya jika
mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
1 komentar:
ngggak ada dapusnya kak?
Post a Comment